Jumat, 22 Maret 2013

Hari Pendidikan Nasional


Indonesia adalah negara yang memiliki ragam cara untuk menghargai jasa pahlawannya, khususnya pada hari ini yang tepatnya tanggal 2 Mei 2010 yaitu Hari Pendidikan Nasional. Hari Pendidikan Nasional diperingati pada tanggal 2 Mei karena menurut sejarah bahwa seorang tokoh bernama Ki Hajar Dewantoro lahir pada tanggal dan bulan tersebut. Karena perjuangan beliau pada masa itu yang mengabdikan dirinya untuk kemajuan bangsa Indonesia melalui bidang pendidikan, sehingga perjuangan beliau itulah bangsa indonesia menetapkan pada tanggal dan bulan tersebut sebagai Hari Pendidikan Nasional atau bisa juga disebut Hari Kebangkitan Bangsa.

Banyak karya beliau yang saat ini menjadi landasan rakyat Indonesia dalam mengembangkan pendidikan, khususnya kalimat-kalimat filosofis seperti ING NGARSO SUNTOLODO, ING MADYO MANGUN KARSO, TUT WURI HANDAYANI (Di depan memberi teladan, di tengah memberi bimbingan, di belakang memberi dorongan).

Blogger Fakir tidak membahas siapa Ki Hajar Dewantoro, tapi blogger fakir hanya ingin mengulas kembali makna Hari Pendidikan Nasional ini dari sudut pandang seorang blogger fakir. Semua tahu bahwa hari ini adalah hari pendidikan nasional, tapi apakah pendidikan di Indonesia sudah menanamkan jiwa nasionalisme pada anak bangsa? atau mendidik hanya sebatas memenuhi perabot rumah tangga? Sekilas blogger fakir menyinggung hal tersebut karena selama ini pendidijan selalu dikaitkan dengan biaya atau uang, bayar banyak maka pendidikan berkualitas, biaya pendidikan murah kadang dipertanyakan kualitasnya. Walau dalam hal ini jarang orang menanyakan tentang kaitan hari pendidikan nasional dengan kualitas pendidikan di Indonesia, mungkin yang akan dikaji adalah sejarah dan perjuangan  Ki Hajar Dewantoro.

Pendidikan merupakan tolak ukur kemampuan seseorang, sehingga lumrah jika ada teori tentang pendidikan adalah proses memanusiakan manusia bahkan ada juga yang mengatakan bahwa pendidikan adalah transformasi ilmu antara pendidik dan peserta didik. Begitu pentingnya pendidikan dalam kehidupan kita, sehingga pendidikan menjadi salah satu simbol komunikasi (transformasi) dan Kemanusiaan (memanusiakan manusia). Hari Pendidikan Nasional semestinya diperingati tidak hanya sebagai upaya mengenang seorang Ki Hajar Dewantoro semata, tapi lebih luas lagi kepada seluruh elemen yang mendukung kemajuan suatu bangsa.

Jika Hari Pendidikan Nasional memiliki makna pentingnya pendidikan sebagai sarana mengembangkan kualitas SDM negara ini, maka perlu kiranya yang diperhatikan pada dunia pendidikan tidak hanya pendidik saja, tapi yang lainnya juga seperti peserta didik, lembaga pendidikan, sarana prasarana dan kurikulum yang merata serta beberapa pelayanan yang sama. Beberapa bulan yang lalu gaji guru dinaikkan, biaya pendidikan juga ikut naik, kurikulum tiap tempat berbeda walau pada hakikatnya mengacu pada KTSP (tapi kualitas SDM masih beragam), sarana prasarana lembaga pendidikan masih banyak bermasalah (banyak gedung sekolah rusak, padahal sudah ada BOS) dan pelayanan kepada peserta didik pada lembaga pendidikan masih banyak yang diskriminatif.




Semoga dengan memperingati Hari Pendidikan Nasional kita bisa memaknainya sebagai usaha manusia untuk memberikan pendidikan terbaik kepada manusia yang membutuhkan dan menjadikan pendidikan sebagai kebutuhan sehingga tidak hanya menjadi syarat dalam kehidupan seorang anak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar